Tuesday, August 23, 2016

makalah ekologi ekosistem

Tuesday, August 23, 2016 0 Comments
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Ekosistem adalah hubungan interaksi yang terjadi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan makhluk tidak hidup. Tingkat organisasi ekosistem lebih tinggi dari komunitas. Pada ekosistem terjadi hubungan timbal balik antara organisme yang hidup dan lingkungan abiotiknya, yang membentuk suatu sistem yang dapat diketahui aliran energi dan siklus materinya.
Keberadaan makhluk hidup di dunia ini  tergantung pada aliran energi dan siklus materi melalui ekosistem. Kedua proses tadi mempengaruhi jumlah dari organisme-organisme, kecepatan proses metabolisme, dan kompleksitas dari komunitas. Energi dari materi mengalir melalui ekosistem bersama-sama sebagai materi organik, satu sama lainnya tidak bisa dipisah-pisahkan. Tetapi aliran energi adalah satu arah, sekali dimanfaatkan oleh ekosistem akan hilang keluar dari sistem. Sedangkan materi, dalam hal ini berupa materi, melakukan suatu siklus. Atom dari kalsium atau karbon berkemampuan untuk mengalir melalui makhluk hidup dan bagian non-hidup berkali-kali, atau dapat pula dipindah dari suatu ekosistem ke ekosistem lainnya. Berdasarkan ke dua proses itulah ekosistem berkemampuan untuk menjada fungsinya, dan merupakan karakteristika seluruh biosfer.
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan melakukan kerja atau usaha. Energi diperoleh organisme dari makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya. Untuk melakukan suatu pekerjaan fisik atau pekerjaan mental selalu membutuhkan energi. Mengangkat suatu beban, mendaki gunung, menekan gas dalam silinder merupakan suatu aktivitas gerak yang membutuhkan energi. Energi tidak dapat dilihat, yang terlihat hanyalah akibat adanya energi tersebut. Misalnya tumbuhan berfotosintesis, energi yang digunakan untuk berfotosintesis tidak terlihat tetapi hasil dari fotosintesis bisa dilihat dengan mata.
Sebagai contoh Pada ekosistem perairan organisme utama yang mampu memanfaatkan energi cahaya adalah tumbuhan hijau terutama fitoplankton. Pada tahapan awal aliran energi, cahaya matahari “ditangkap” oleh tumbuhan hijau yang merupakan produser primer bagi ekosistem perairan.  Energi yang ditangkap digunakan untuk melakukan proses fotosintesis dengan memanfaatkan nutrien yang ada di lingkungannya.  Melalui pigmen-pigmen yang ada fitoplankton melakukan proses fotosintesis.   Pigmen-pigmen ini memiliki kemampuan yang berbeda dalam melakukan penyerapan energi cahaya matahari.  Proses fotosintesis hanya dapat berlangsung bila pigmen fotosintesis menerima intensitas cahaya tertentu yang memenuhi syarat untuk terjadinya proses tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1.      Bagaimana aliran energi dalam ekosistem?
2.      Bagaimana daur nutrisi dalam ekosistem?

1.3  Tujuan
Tujuan pada makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui aliran energi dalam ekosistem
2.      Untuk mengetahui daur nutrisi dalam ekosistem














BAB II
ISI

2.1         Aliran Energi dalam Ekosistem
Energi adalah faktor utama yang mengndalikan ekosistem. Sedangkan interaksi antara berbagai spesies dalam ekosistem itu hanya merupakan faktor ikutan. Pada hakekatnya hampir semua sistem di bumi dibatasi oleh jumlah energi matahari yang tersedia. Tetapi batas toleransi berbagai spesies terhadap faktor abiotik, misalnya suhu, cahaya, unsur hara, juga membatasi besarnya populasi dalam sebuah ekosistem. Tetapi peranan faktor toleransi terhadap faktor fisik lebih kecil peranannya jika dibandingkan dengan faktor energi.
Semua organisme hidup membutuhkan energi karena banyak reaksi biokimia yang berlangsung di dalam tubuh organisme membutuhkan energi. Di dalam ekosistem, semua organisme saling berinteraksi melalui proses pencarian makanan, dimana dalam proses ini juga membutuhkan energi. Energi yang tersimpan dalam makanan inilah yang digunakan oleh konsumen untuk aktivitas hidupnya. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke energi  yang lain. Aliran energi bersifat searah (tidak siklis). Perilaku energi di alam ini mengikuti hukum termodinamika 1 dan hukum termodinamika 2.
Hukum termodinamika pertama berbunyi : energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Sebagai contoh energi cahaya matahari adalah sumber energi utama dalam kehidupan, tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hasil dari fotosintesis adalah oksigen dan karbohidrat yang tersimpan sebagai cadangan makanan, selain digunakan untuk proses fotosintesis enegi matahari juga digunakan untuk proses respirasi, transpiransi, translokasi unsur hara dan asimilat serta yang lainnya. Energi yang diubah itu nantinya akan digunakan untuk antara lain :
·         Mengabsorbsi unsur hara, mineral dan air
·         Mensintesa bahan-bahan organis
·         Mengkatalisa bahan-bahan organis yang terbentuk melalui proses respirasi dan transpirasi
·         Melaksanakan pertumbuhan dan melengkapi siklus perkembangan
Hukum termodinamika pertama sering juga disebut dengan hukum konservasi energi (conservation of energy). Organisme berfungsi sebagai pengalir energi dari satu organisme ke organisme lainnya tanpa mengurangi kuantitasnya selagi jumlah zat yang mengandung energi itu tetap.
Hukum termodinamika kedua berbunyi : energi dapat terjadi spontan selama ada penurunan derajat (degradasi) dari suatu sumber konsentrasi tinggi secara menyebar untuk mencapai perataan. Hukum termodinamika dapat diterangkan dengan panas yang semaki lama panasnya menurun karena terjadi aliran (konveksi) untuk perataan. Contoh yang lain adalah radiasi matahari yang dipancarkan kebumi, energi radiasi matahari itu tidak pernah kembali ke matahari, namun energi itu tidak akan pernah habis selag bahan dasar dan proses penciptaan energi itu belum habis.
Energi dari sinar matahari merupakan tenaga penegndali dari semua ekosistem. Tumbuhan dengan memanfaatkan tenaga yang berasal dari sinar matahari mempunyai kemampuan untuk menyerap dan mengumpulkan nutrisi dari tanah dan gas dari udara untuk menghasilkan makanannya. Energi beredar dalam ekosistem dalam “Bentuk Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan” dari suatu tingkat rofik ke tingkat trofik berikutnya. Dengan cara demikianlah energi mengalir dalam sistem alam ini. Para ahli ekologi mempunyai pandangan, secara tradisional terhadap aliran energi dalam ekosistem ini sama dengan para ahli ilmu lainnya, yaitu mengamati aliran energi dalam sistem fisika. Mereka secara formal memahami bahwa energi dalam sistem dalam berbagai bentuk.
1.              Rantai makanan
Rantai makanan merupakan proses aliran energi melalui memakan dan dimakan antarorganisme yang berlangsung secara teratur dan membentuk suatu garis tertentu. Misal: Rumput-Ulat-Burung Kecil-Kucing. Dalam rantai makanan (food chain) bermacam-macam organisme yang mendapatkan makanan dari tumbuhan dengan jumlah transfer yang sama dan menempati tingkat trofik yang sama (trofic level). Jadi dalam suatu ekosistem tanaman menempati trofik pertama, hewan herbivora menempati trofik keduadan demikian seterusnya.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5W8bCzFf-NfH5bbAA2zJLqCOx9W8tE7A2AMDqCD8vY7fwD2nwZQPMnIPpx_g3YG_V3wkMCEcehc7cyBQy3A7T_5jZWGOv5PcjP3ggBUp3_XWXBRIbyoLBeVi1bt1JIkHLZV_ypwmPWIc/s1600/drtg.jpeg
Gambar Rantai Makanan
2.             Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan membentuk skema mirip jaring. Kelangsungan hidup organisme membutuhkan energi dari bahan organik yang dimakan. Bahan organik yang mengandung energi dan unsur-unsur kimia  transfer dari satu organisme ke organisme lain berlangsung melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik yang bertingkat-tingkat.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjisdZhnKmWaTvT9iLRJjPXgANp9sGFD1rIXRhPm2cuutSBmN54skSoQk8NhI662k-N8pXE9ec6YdTAo679D-mectyZE8qetCsIdZ0XzIia50kvV_0_CeVdiIaihSDYy58hdxcB-u8a5x4/s1600/jaring-makanan1.jpg
Gambar Jaring-jaring Makanan
Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan tertentu. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrop yang disebut produsen. Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat bahan organik sendiri dari bahan anorganik dengan bantuan sumber energi. Bila  dapat menggunakan energi cahaya seperti cahaya, matahari disebut fotoautotrof, contohnya tumbuhan hijau dan fitoplankton. Apabila menggunakan bantuan energi dari reaksi-reaksi kimia disebut kemoautotrof, misalnya, bakteri sulfur, bakteri nitrit, dan bakteri nitrat. Tingkat tropik kedua ditempati oleh berbagai organisme yang tidak dapat menyusun bahan organik sendiri yang disebut organisme heterotrof. Organisme heterotrof ini hanya menggunakan zat organik dari organisme lain sehingga disebut juga konsumen.
2.1.1   Proses Aliran Energi dalam Ekosistem
Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut:
1)     Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya dapat digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.
2)    Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan sebelumnya, terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan trofik, maka aliran energi berkurang atau menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.
3)     Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi organik.
4)     Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari sistem
5)     Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa materi organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas dari sistem. Misalnya akibat pergerakan sejumlah hewan ke wilayah, ekosistem lain, atau akibat aliran air sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa arus.
2.2.2 Aliran Energi dan “Standing Crop”
Penyimpanan energi dalam ekosistem dapat berupa materi-materi dalam tumbuhan atau hewan. Jumlah nyata dari materi hidup yang terkandung dalam ekosistem difahami sebagai “standing crop”. Para ahli ekologi biasanya mengkaji standing crop ini untuk setiap tingkat trofik yang nantinya akan memberikan gambaran pola aliran energi melalui sistem. Hasil kajian dari standing crop untuk setiap tingkatan trofik ini bila diekspresikan dalam bentuk histogram akan menggambarkan suatu piramida tingkat trofik atau lebih dikenal dengan piramida ekologi.
Piramida ekologi
Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik yang disebut piramida ekologi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjftU8i2EtSlRlIygMXPAjmmFJD-X8Q5iDkXRa0CSsJEn7uJnG1ctPNOVSkY0XruVtmvekdJAxb2zExapTluNeS32GAFVMINpbExTgZegdK5RucxC_w68WqTcXMhGSf_PvJV39UaZHvvrM/s1600/hal13.jpg
Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi.
1.                       Piramida Energi
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhugEUYb5OpRTeKmw-vpZktXgQcBdmdd5Jjm1300Vhrpb6dZH29qchHWLZ8M3_p39Us1olQTIddj8mazPzCQpEJ-RrFCqYdyqvf0TyIZ3kyvTJcnGc4PBDvrmZGTHP_2UaWR9BfY29ONKc/s1600/hal14.jpg
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu. 
2.             Piramida Biomassa 
Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar. 
3.             Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.

2.2         Daur Nutrisi dalam Ekosistem
Nutrisi yang diperlukan untuk menghasilkan materi organik disirkulasikan ke seluruh ekosistem dan dapat dimanfaatkan berkali-kali. Apabila tumbuhan dan juga hewan mati akan didekomposisikan oleh kegiatan bakteria dan jamur, nutrisi kemudian dikembalikan ke lingkungan abiotik membentuk kumpulan nutrisi sebagai gudang atau reservoir. Dalam ekosistem daratan nutrisi biasanya dilepaskan dan berkumpul dalam tanah, yang kemudian nutrisi-nutrisi ini akan diambil kembali oleh tumbuhan dari gudangnya ini.
Dengan proses siklus materi ini komponen-komponen organik dan anorganik dipautkan satu sama lain sedemikian rupa sehingga sulit dipisahkan satu sama lainnya. Tumbuhan merupakan komponen yang sangat penting, dalam proses aliran energi dan siklus materi, sehingga terjadinya keterpautan antara komponen biotik dengan komponen abiotik dalam ekosistem. Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi, yaitu :
1.             Kepentingan Nutrisi dalam Ekosistem
Makhluk hidup memerlukan minimal 30 sampai 40 unsur kimia, dari sekitar 92 unsur-unsur kimia yang diketahui, untuk keperluan hidup dan pertumbuhannya. Nutrisi juga dikenal sebagai garam-garam biogenik yang dapat dikelompokkan dalam dua kelompok utama, yaitu nutrisi makro dan nutrisi mikro.
a.       Nutrisi makro, nutrisi ini diperlukan relatif dalam jumlah yang banyak, dan mempunyai peranan kunci dalam pembentukan protoplasma makhluk hidup. Nutrisi-nutrisi penting yang termasuk kelompok ini adalah hidrogen, karbon, oksigen dan nitrogen. Mereka bersama-sama membentuk sekitar 95 % dari berat kering materi hidup. Keempat nutrisi ini didapatkan dari bentuk gas di atmosfir. Nutrisi lainnya yang termasuk nutrisi makro ini, yang diperlukan dalam jumlah yang relatif lebih sedikit diantaranya adalah kalium, posfor dan sulfur.
b.      Nutrisi mikro, nutrisi ini diperlukan dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, tetapi sangat penting untuk kehidupan. Minimal ada sepuluh nutrisi mikro yang diperlukan oleh tumbuhan. Beberapa nutrisi mikro seperti besi, tembaga, seng, karbon, dan boron, berasal dari batuan yang terlepas akibat proses penghawaan.
2.             Siklus Biogeokimia
Berbeda dengan energi, materi kimia yang berupa unsur-unsur penyusun bahan organik/nutrisi dalam ekosistem, berpindah ke trofik-trofik rantai makanan tanpa mengalami pengurangan, melainkan berpindah kembali ke tempat semula. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah atau air. Perpindahan unsur kimia dalam ekosistem melalui daur ulang yang melibatkan komponen biotik dan abiotik ini dikenal dengan sebutan daur biogeokimia. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dalam suatu ekosistem. Siklus biogeokimia meliputi : siklus air, siklus sulfur, siklus pospor, siklus nitrogen, siklus karbon dan oksigen.
a.    Siklus air
Semua organisme hidup memerlukan air untuk melakukan aktivitas hidupnya. Oleh karena itu, ketersediaan air di lingkungan sangat mutlak bagi organisme hidup. Hewan mengambil air, langsung dari air permukaan, tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan tumbuhan mengambil air dari air tanah dengan menggunakan akarnya. Manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah yang ada di daratan. Air keluar dari hewan dan manusia berupa urin dan keringat, sedangkan pada tumbuhan melalui proses transpirasi.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilaU047vqPsqqOFVsu1n7rAI8pOSULaAXVVUkZvT3c14yy9B-7_CUxKfVxq6rPq_4VwtEd5fhbyDwy-vgrfGnise72bQzragqEOxvz4gmdArbu601LQFnEeUTkwzeB1bt3q4R2ALv74RQ/s1600/daur%252Bair.jpg
b.   Siklus Sulfur (Belerang)
Sulfur merupakan bahan penting untuk pembuatan semua protein dan banyak terdapat di kerak bumi. Tumbuhan mengambil sulfur dalam bentuk dari tanah, sedangkan hewan dan manusia mendapatkannya dari tumbuhan yang mereka makan.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmZPiQ-VbE88i5UN6VfW0RXBHuGg3wDNgvZ8OYC3q35_jiqnzfvLjPMmsvVTCmBnZhr-Ba9Ul0O_moaqjw2mo8zc1jlorXY7a6-nuhWDjeC2nGEP0UPckaySq5uwSuTG0hfZ8WB5rgFH8/s1600/daur%252Bsulfur.jpg
c.    Siklus fosfor
Fosfor merupakan unsur kimia yang jarang terdapat di alam dan merupakan faktor pembatas produktivitas ekosistem, serta merupakan unsur yang penting untuk pembentukan asam nukleat, protein, ATP dan senyawa organik vital lainnya. Fosfor satu-satunya daur zat yang tidak berupa gas, sehingga daurnya tidak melalui udara. Sebagian besar fosfor mengalir ke laut dan terikat pada endapan di perairan atau dasar laut. Begitu sampai di laut hanya ada dua mekanisme untuk daur ulangnya ke ekosistem darat, salah satunya melalui burung-burung laut yang mengambil fosfor melalui rantai makanan laut dan mengembalikan ke darat melalui kotorannya kemudian masuk ke rantai makanan. Perhatikan skema daur fosfor di samping ini.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0jYJX_3uMF1DJCf2GpKoBNvc6cy7jdyNvAxNvHjOJ1yxB4Rwxjz5RJ2RfvlvF7GBhYCc3HvgmKMz0hSwWHsIzwCoAK9T7VGWTRpVQggeU1X3y-MPz4cE60bsYNeCtCp-37spWhMqZIIk/s1600/daur%252Bfosfor.jpg
d.   Siklus Nitrogen
Semua organisme memerlukan unsur nitrogen untuk pembentukan protein dan berbagai molekul organik esensial lainnya. Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2) dan kadarnya 78% dari semua gas di atmosfer. Gas nitrogen ini di atmosfer masuk ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen oleh bakteri (Rhizobium, Azotobacter, Clostridium), alga biru (Anabaena, Nostoc) dan jamur (Mycorhiza) nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah menjadi amonia (NH3) oleh bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen menjadi amonia disebut amonifikasi. Nitrogen yang masuk ke tanah bersama kilat dan air hujan berupa ion nitrat (NO3−), sedangkan nitrogen yang ada di dalam tubuh tumbuhan dan hewan melalui proses mineralisasi oleh bakteri pengurai menjadi amonia. Amonia yang dihasilkan melalui proses amonifikasi dan mineralisasi oleh bakteri nitrit (nitrosomonas dan nitrosococcus) dirombak menjadi ion nitrit (NO2−), selanjutnya ion nitrit dirombak bakteri nitrat (nitrobacter) menjadi ion nitrat (NO3−). Perombakan amonia menjadi ion nitrit, ion nitrit menjadi ion nitrat disebut nitrifikasi. Tumbuhan umumnya menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat, sedangkan hewan mengambil nitrogen dalam bentuk senyawa organik (protein) yang terkandung pada tumbuhan dan hewan yang dimakan. Sebagian ion nitrat dirombak oleh bakteri denitrifikasi (Thiobacillus denitrificans, Pseudomonas denitrificans) menjadi nitrogen. Nitrogen yang dihasilkan akan kembali ke atmosfer. Proses penguraian ion nitrat menjadi nitrogen disebut denitrifikasi.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ-i_kkODGVea8ZHHdswN8_GuuArJzKnHR1vgY0C-kEhbhuXDIImeBiVmyJrPAu5G2rzDe7L3SJ9IP5QqK4QMRx-S1BZwW2IVrw_oCkZcbK7TMS1K6JlXS-zPJWdPQ6pVj-KHDUfUqwJo/s1600/daur%252Bnitrogen.jpg
e.       Siklus Karbon dan Oksigen
Unsur karbon di atmosfer dalam bentuk gas karbon dioksida (CO2), sedangkan unsur oksigen dalam bentuk gas oksigen (O2). Konsentrasi (CO2) di atmosfer diperkirakan 0,03%. Karbon dioksida masuk ke dalam komponen biotik melalui organisme fotoautotrop (tumbuhan hijau) dan kemoautotrop (bakteri kemoautotrop) dalam proses fotosintesis dan kemosintesis. Karbon kemudian tersimpan sebagai zat organik dan berpindah melalui rantai makanan, respirasi dan ekskresi ke lingkungan. Sedangkan, oksigen (O2) masuk ke komponen biotik melalui proses respirasi untuk membakar bahan makanan, lalu dihasilkan karbon dioksida (CO2).
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhafRfQyejESQuN2pJNFjgX1UUaUHz67pCyUUaYj3QP0LiSrBIo1C1MuuClWZn6ZLkaLktogloZn_sC98QcRPMaa_wxS9snRMsfsDBa58U5Hf1fV5qpgfiSUujtDnVmmLqSxrpliXuG1ZI/s1600/daur-karbon.jpg
BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Energi adalah faktor utama yang mengndalikan ekosistem. Sedangkan interaksi antara berbagai spesies dalam ekosistem itu hanya merupakan faktor ikutan. Energi beredar dalam ekosistem dalam “Bentuk Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan” dari suatu tingkat rofik ke tingkat trofik berikutnya.
Aliran energi bila diekspresikan dalam bentuk histogram akan menggambarkan suatu piramida tingkat trofik atau lebih dikenal dengan piramida ekologi terdiri dari tiga piramida antara lain piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi.
2.      Nutrisi yang diperlukan untuk menghasilkan materi organik disirkulasikan ke seluruh ekosistem dan dapat dimanfaatkan berkali-kali. Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi, yaitu kepentingan nutrisi dalam ekosistem dan siklus biogeokimia.

3.2         Saran
Saran yang perlu disampaikan kepada pembaca adalah kami mengharapkan para pembaca bisa mengambil pelajaran dari makalah kami ini, dan memberi kritikan dari setiap kesalahan yang ada karena kami manusia biasa yang dhaif, dan jika ada benarnya itu semata-mata dari Allah SWT.







DAFTAR PUSTAKA

David, T. K. 2001. General Ekology. USA :Brookscole
Hasan, J.B. 1992. Ekologi Tanaman Suatu Pendekatan Fisiologis. Jakarta: Rajawali
Kristanto, p. 2013. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi
Setyo, Amin. 2007. Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif. Malang: Bayumedia
Sunarto, Sri Astuty, fan Herman Hamdani. 2004. Efisiensi Pemanfaatan Energi Cahaya Matahari Oleh Fitiplankton dalam Proses Fotosintesis. Jurnal Akuatika. Vol 2. No. 2